Terjadi Lagi Suporter Jadi Korban Gas Air Mata Di Argentina

Kabar mengenai sejumlah suporter sepak bola tewas setelah gas air mata yang ditembakkan oleh polisi di Argentina menjadi berita yang paling banyak dibaca di kanal Global selama sepekan terakhir. Sementara itu, ribuan tentara Rusia disebut menyerah kepada Ukraina dengan menelepon hotline yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina. Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler selama sepekan dari Kompas.com edisi Senin (3/10/2022) hingga Minggu (9/10/2022).
Keadaan seputar kematian tidak jelas, tetapi Menteri Keamanan untuk Provinsi Buenos Aires Sergio Berni mengatakan kepada televisi lokal bahwa penggemar meninggal karena masalah jantung saat ia meninggalkan Stadion Juan Carmelo Zerillo di La Plata.
Insiden itu terjadi lima hari setelah tragedi Kanjuruhan sepak bola Indonesia menewaskan sedikitnya 131 orang, ketika para penggemar mencoba melarikan diri dari gas air mata yang ditembakkan polisi. Total korban menjadikannya di salah satu bencana olahraga terburuk di dunia. Menurut pihak berwenang di Argentina, penggemar Gimnasia berusaha memaksa masuk ke stadion, yang penuh. Polisi akhirnya menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk memaksa mereka mundur. Para pemain terlihat menutupi wajah mereka dan para suporter sepak bola memasuki lapangan saat mereka mencoba membebaskan diri dari gas air mata. Pertandingan papan atas itu dihentikan setelah sembilan menit.

ESPN mengutip pemain Gimnasia Leonardo Morales yang mengatakan: “Putra saya yang berusia dua tahun tidak bisa bernapas. Kami merasa putus asa dan khawatir tentang semua orang di tribun.” “Kami memainkan permainan sepak bola dengan normal dan itu berubah menjadi (bencana) ini, dan (muncul) kekhawatiran bahwa kerabat kami hampir mati. ” Berni mengatakan kementeriannya akan membuka penyelidikan, menambahkan bahwa terlalu banyak tiket mungkin telah terjual, tetapi Gimnasia mengatakan bukan itu masalahnya dan mereka telah mematuhi protokol keamanan.
“Kami akan menuntut penyelidikan atas apa yang terjadi sampai mereka yang bertanggung jawab atas hari tragis ini … diketahui,” kata klub itu.
Sumber :
Kompas.com